Senin, 29 September 2014

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN RESUME

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN
RESUME

Diajukanuntukmemenuhisalahsatutugasmatakuliah
PerkembanganPesertaDidik yang diampuoleh :
Dr.Hj. Nani M Sugandhi, M.Pd
Ahmad Rifkqy Ash Siddiq S.Pd



WahyuNur ‘Aeni
(1202838)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2012


PEMBAHASAN
A.    KepribadianRemaja
Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa anak dan masa ke dewasa, dimulai dari pubertas, yang ditandai dengan perubahan yang pesat dalam berbagai aspek perkembangan, baik fisik maupun psikis.
Menurut Konopka (Pikunas, 1976) masa remaja meliputi ;
            Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Masa remaja merupakan saat yang paling penting bagi perkembangan dan integrasi kepribadian. Perubahan-perubahan yang tampak pada masa ini ialah :
a)   Pertumbuhan fisik yang menyerupai orang dewasa.
b)   Kematangan seksual yang disetai dorongan-dorongan dan emosi baru.
c) Kesadaran terhadap diri sendiri, keinginan untuk mengarahkan diri dan mengevaluasi standar/norma, tujuan dan cita-cita.
d)   Kebutuhan akan persahabatan yang bersifat heteroseksual.
e)  Munculnya konflik sebagai dampak masa transisi masa anak dan masa dewasa. Masa remaja merupakan saat berkembangnya identity (jati diri) yang merupakan isusentral yang memberikan dasar bagi masa dewasa.
            Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat. Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :
a.       Kepribadian yang sehat:
o   Mampu menilai diri sendiri secara realisitik
o   Mampu menilai situasi secara realistik
o   Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik
o   Menerima tanggung jawab
o   Kemandirian
o   Dapat mengontrol emosi
o   Berorientasi tujuan
o   Berorientasi keluar
o   Penerimaan sosial
o   Memiliki filsafat hidup
o   Berbahagia

b.      Kepribadian yang tidak sehat:
o   Mudah marah (tersinggung)
o   Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
o   Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
o   Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
o   Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
o   Kebiasaan berbohong
o   Hiperaktif
o   Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
o   Senang mengkritik/mencemooh orang lain
o   Sulit tidur
o   Kurang memiliki rasa tanggung jawab
o   Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
o   Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
o   Pesimis dalam menghadapi kehidupan
o   Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan

c.       Karakteristik Lima Faktor Kepribadian sebagai berikut:
Openness
Coscientious-ness
Extraversion
Agreeble-ness
Neoroticsm
1. Imajinatif atau praktis
2. Perhatiannya variatif atau rutin
3. Independen atau konformistis
1. Terorganisasi atau tidak terorganisasi
2. Berhati-hati atau teledor / lalai
3. Displin atau impulsif
1. Pandai bergaul atau penyendiri
2. Ceria / humoris atau berwajah suram
3. Bersahabat atau tidak bersahabat
1. Lembut hati atau tak mengeanal belas kasihan
2. sikap percaya atau sikap curiga
3. Penolong atau tidak kooperatif
1. Tenang atau cemas
2. Merasa aman atau tidak merasa aman
3. Merasa puas terhadap diri sendiri atau kecewa terhadap diri sendiri

            Menurut Erickson : Perkembangan identitas berkaitan erat dengan komitmen terhadap okupasi masa depan, peran-peran pada masa dewasa,dan sistem keyakinan pribadi. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988). Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.
Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
1.         Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
2.         Ketidakstabilan emosi.
3.         Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
4.         Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5.         Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua.
6.         Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
7.         Senang bereksperimentasi.
8.         Senang bereksplorasi.
9.         Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
10.       Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
perkembangan identitas dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Iklim keluarga         : interaksi sosial-emosional antara anggota keluarga, sikap dan    perlakuan orang tua terhadap anak.
2. Tokoh idola             : figur atau orang-orang memiliki posisi dimasyarakat.
3. Peluang pengembangan diri : kesempatan untuk melihat ke depan dan menguji dirinya dalam setting (adegan) yang beragam.
            Dalam proses perkembangan indepedensi sebagai antisipasi mendekati masa dewasa yang matang, remaja akan:
a) Berusaha untuk bersikap hati-hati dalam berprilaku, memahami kemampuan dan kelemahan.
b) Meneliti dan mengkaji makna, tujuan dan keputusan tentang manusia seperti apa yang dia inginkan.
c) Memperhatikan etika masyarakat, keinginan orang tua dan sikap teman-temannya.
d) Mengembangkan sikap-sikap pribadi.

Implikasinyadalampendidikan
Implikasi karakteristik perkembangan kepribadian remaja dalam pendidikan
menurut Vigotksy, sekolah merupakan salah satu agen budaya yang menentukan perkembangan berpikir remaja. Faktor lain yang memengaruhi perkembangan kognitif atau berpikir remaja adalah orang tua, teman sebaya, komunitas, dan orientasi teknologi budaya. Contohnya, sikap orang tua dan teman sebaya terhadap kompetensi intelektual memengaruhi motif remaja untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Implikasi kedua pendekatan atau teori tersebut terhadap pendidikan atau mengajar sebagai berikut :
a. Menurut teori Piaget, guru perlu mendukung siswa untuk mengekplorasi lingkungan dan menemukan pengetahuan.
b.  Menurut teori Vigotksy, siswa memerlukan banyak kesempatan untuk belajar bersama guru, dan teman sebaya yang lebih terampil.
Peran guru dalam mengajar menurut Piaget dan Vigotksy adalah sebagai fasilitator dan pembimbing bukan pengarah belajar siswa.
Pendidikan yang berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang diselenggarakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah, pada umumnya diselenggarakan dalam bentuk klasikal.
Beberapa usaha yang perlu dilakukan didalam penyelenggaraan pendidikan, sehubungan dengan minat dan kemampuan remaja yang dikaitkan terhadap cita-cita kehidupannya antara lain:
1.  Bimbingan karier.
2. Memberikan latihan-latihan praktis terhadap siswa dengan berorientasi terhadap   kondisi (tuntutan) lingkungan.
3. Penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan mengembangkan kurikulum muatan lokal.
4. Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan sosial masyarakat perlu dilakukan.













3 komentar: