GEOGRAFI DESA KOTA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Kuliah Geografi Desa Kota
Yang Diampu Oleh
Prof. Dr. Hj. Enok Maryani, MS

Oleh
Wahyu Nur Aeni
1202838
JURUSAN
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
2013
1.
Apa yang menjadi ruang lingkup geografi
perdesaan dan mengapa perkembangan geografi perdesaan mengalami keterlambatan
dalam perkembangannya. Bedakan pula pengertian desa (Village), perdesaan (Rural).
Kota (City), dan Perkotaan (Urban).
2.
Cobalah analisis desa menggunakan pendekatan
geografi (keruangan, lingkungan, dan wilayah) sehingga jelas analisisnya secara
geografis bila dibandingkan dengan ilmu lainnya.
3.
Desa mempunyai peranan sangat penting dalam
menentukan keberhasilan pembangunan khususnya di Indonesia. Jelaskan mengapa
dan faktor apa yang menjadi potensi serta kendala dalam pembangunan desa.
4.
Saat ini perdesaan mengalami persaingan yang
sangat ketat baik secar internal maupun eksternal. Jelaskan faktor internal dan
eksternal apa yang menyebabkan terjadinya persaingan penggunaan lahan dan
bagaimana akibatnya bagi penduduk desa.
1. Ruang
lingkup geografi perdesaan meliputi
- Kajiannya yakni proses-proses di masyarakat yang mempengaruhi
struktur keruangan
- Lingkungan alam, perekonomian masyarakat desa dan perubahan
spasial
- Bidang pertanian, karena merupakan faktor dominan dalam tata
kehidupan penduduk wilayah perdesaan
- Menghubungkan antara usaha tani dengan segala aspek kehidupan
penduduknya
- Persoalan pemukiman penduduk
- Tata guna lahan di wilayah perdesaan
Keterlambatan perkembangan geografi perdesaan disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu :
a. Perkembangan ilmu pengetahuan umumnya berkiblat ke dunia Barat,
yang mana sebagian besar berbasis perkotaan. dana struktur ekonominya industry;
b. Perubahan masyarakat perdesaan dianggap lamban dan tidak menarik
untuk dijadikan objek penelitian;
c. Lingkungan perdesaan dianggap statis dan stabil, tanpa ada
permasalahan, yang berarti;
d. Masyarakat perdesaan hidup serba kecukupan, tenang dan damai
tanpa adanya permasalahan.
e. Lingkungan perdesaan selalu diidentikan dengan aman tentram loh
jinawi subur dan makmur.
Menurut
Bintarto, desa (village) adalah
perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis sosial,
ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu tempat dalam hubungan dan
pengaruh timbal balik dengan daerah lain.
Menurut
Wikipedia Indonesia
Pedesaan (rural) adalah
wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya
alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman pedesaan, pelayanan
jasa, pemerintahan, pelayanan social, dan kegiatan ekonomi.
Menurut
Bintarto
Dari
segi geografis kota (city) diartikan
sebagai suatu sistim jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk
yang tinggi dan diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen dan bercorak
materialistis atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang ditimbulkan
oleh unsur-unsur alami dan non alami dbgan gejala-gejala pemusatan penduduk
yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan
materialistis dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.
Menurut
Wikipedia Indonesia
Perkotaan (urban) adalah
wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan
jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatanekonomi.
2. Pendekatan-pendekatan
dalam Geografi pelesaan
a.
Pendekatan keruangan,
Pendekatan
keruangan menekankan analisisnya pada variasi distibusi dan lokasi dan
gejala-gejala atau kelompok gejala di permukaan bumi, misalnya variasi
kepadatan penduduk, kemiskinan di perdesaan. Faktor-faktor yang menyebabkan
pola-pola disnibusi keruangan yang berbeda-beda dan bagaimana pola keruangan
yang ada dapat diubah sedemikian rupa sehingga distnibusinya menjadi lobih
efektif' Pendekatan keruangan menyangkut pola, proses dan struktur di kaitkan
dengan dimensi waktu sehingga analisisnya bersifat horizontal'
b.
Pendekatan kelingkungan
Studi
interaksi antara organisme hidup dengan lingkungannya disebut dengan ekologi Geografi
dan Ekologi merupakan dua bidang iknu yang berbeda satu sama lain Geografi berkenaan
dengan interelasi kehidupan manusia dengan faktor fisisnya yang membetuk suatu
sistem keruangan yang menghubungkan satu region dengan region lainnya. Sedang ekologi
berkaitan dengan interelasi antar manusia dengan ingkungan yang membentuk suatu
sistem ekologi atau ekosistem. Prinsip dan konsep yang berlaku diantara ke
duanya berbeda satu sama lainm tetapi karena ada kesamaan pada obyek yang
digarapnya maka kedua ilmu tersebut pada pelaksanaan kerjanya dapat saling
membantu Geografi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang bermaksud
menjelaskan hubungan antara lingkuogan alam dengan penyebaran dan aktivitas
manusia. Pandangan dan penelaahan ekologi diarahkan kepada hubungan antara
manusia sebagai mahluk hidup dengan lingkungru alam. Pandangan dan penelaahan
inilah yang disebut dengan pendekatan ekologi, yang dapat mengungkapkan masalah
hubungan penyebaran dan aktivitas manusia dengaa lingkungan alamnya. Pada
pendekatan ekologi suatu daerah permukiman sitinjau sebagai suatu bentuk
ekosistem hasil interaksi penyebaran dan aktivitjas manusia dengan lingkungan
alamnya.
c.
Pendekatan kewilayahan
Kombinasi
antara analisa keruangm dan analisa kelingkungan disebut sebagai analisa
kewilayahan atau analisa kompleks wilayah' Pada analisa ini wilayah tertentu didekati
atau dihampiri dengan konsep "afeil difiterentiation", yaitu suatu
anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya
terdapat perbedaan antar suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Pada pendekatan
ini diperhatikan pula penyebaran fenomena tertentu(analisa keruangan) dan
interaksi antara manusia dengan lingkungannya, ungrk kemudian dipelajari
kaitannya sebagai analisa kelingkungan. Dalam hubungannya dengan analisa
wilayah, ramalan wilayah dan perancangan wilayah merupakan aspek-aspek yang
penting. Secara umum wilayah dapat diartikan sebagai sebagian permukaan bumi
yang dapat dibedakan dalam hal-hal tertentu dari daerah sekitarnya dan
mempunyai ciri yang spesifik misalnya: fenomena politik, kebudayaan sosial,
iklim, vegetasi, fauna, relief dan sebagainya.
3. Kaitannya
dengan pembangunan desa-kota, desa memiliki fungsi Hinterland iatau daerah pendukung bagi daerah kota. Fungsi hinterland antara lain sebagai daerah
pemberi bahan makanan pokok seperti padi, ketela, jagung, palawija, dan
buah-buahan. Menurut Suropo Yuwono, daerah perdesaan merupakan tempat produksi
pangan dan produksi komoditi ekspor. Untuk itu desa mempunyai peranan penting
dalam menentukan keberhasilan pembangunan khususnya di Indonesia. Adapun
kendala pada pembangunan desa yaitu Urbanisasi. Urbanisasi salah satu gejala
yang merugikan desa. Gejala ini menyebabkan desa mengalami hambatan dalam
proses pembangunan desa karena ditinggalkan tenaga potensialnya.
Potensi
desa
a.
potensi fisik
- tanah,
dalam artian sumber tambang dan mineral, sumber tanaman yang merupakan sumber
mata pencaharian, bahan makanan, dan tempat tinggal.
- air,
dalam artian sumber air, kondisi dan tata airnya untuk irigasi, pertanian dan kebutuhan
hidup sehari-hari.
- iklim,
peranannya sangat penting bagi desa yang bersifat agraris.
-
ternak, sebagai sumber tenaga, bahan makanan dan pendapatan.
-
manusia, sebagai sumber tenaga kerja potensial (potential man power) baik pengolah
tanah dan produsen dalam bidang pertanian, maupun tenaga kerja industri di
kota.
b.
potensi non fisik
-
masyarakat desa, yang hidup berdasarkan gotong royong dan dapat merupakan suatu
kekuatan berproduksi dan kekuatan membangun atas dasar kerjasama dan saling
pengertian.
-
lembaga-lembaga sosial, pendidikan dan organisasi-organisasi sosial yang dapat memberikan
bantuan sosial dan bimbingan terhadap masyarakat.
-
aparatur atau pamong desa, untuk menjaga ketertiban dan keamanan demi kelancaran
jalannya pemerintahan desa.
4. Saaat
ini lahan perdesaan mengalami persaingan yang sangat ketat baik secara unternal
akibat tingginya pertumbuhan pendidik di perdesaan itu sentiri ( warga
merubahnya menjadi lahan terbangun)
maupun juga faktor eksternal yaitu perluasan kota atau pemukiman warga
kota (ekspansi warga kota ke desa). Ini menyebabkan tingginya tekanak penduduk
desa / petani terhadap lahan pertanian, Sehingga tidak layak untuk menopang
kecukupan kebutuhan keluarga.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar