Senin, 29 September 2014

GEOGRAFI DESA KOTA

GEOGRAFI DESA KOTA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Geografi Desa Kota
Yang Diampu Oleh
Prof. Dr. Hj. Enok Maryani, MS


logo-upi.jpg

Oleh
Wahyu Nur Aeni
1202838

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013


1.      Apa yang menjadi ruang lingkup geografi perdesaan dan mengapa perkembangan geografi perdesaan mengalami keterlambatan dalam perkembangannya. Bedakan pula pengertian desa (Village), perdesaan (Rural). Kota (City), dan Perkotaan (Urban).
2.      Cobalah analisis desa menggunakan pendekatan geografi (keruangan, lingkungan, dan wilayah) sehingga jelas analisisnya secara geografis bila dibandingkan dengan ilmu lainnya.
3.      Desa mempunyai peranan sangat penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan khususnya di Indonesia. Jelaskan mengapa dan faktor apa yang menjadi potensi serta kendala dalam pembangunan desa.
4.      Saat ini perdesaan mengalami persaingan yang sangat ketat baik secar internal maupun eksternal. Jelaskan faktor internal dan eksternal apa yang menyebabkan terjadinya persaingan penggunaan lahan dan bagaimana akibatnya bagi penduduk desa.
1.  Ruang lingkup geografi perdesaan meliputi
- Kajiannya yakni proses-proses di masyarakat yang mempengaruhi struktur keruangan
- Lingkungan alam, perekonomian masyarakat desa dan perubahan spasial
- Bidang pertanian, karena merupakan faktor dominan dalam tata kehidupan penduduk    wilayah perdesaan
- Menghubungkan antara usaha tani dengan segala aspek kehidupan penduduknya
- Persoalan pemukiman penduduk
- Tata guna lahan di wilayah perdesaan
Keterlambatan perkembangan geografi perdesaan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
a. Perkembangan ilmu pengetahuan umumnya berkiblat ke dunia Barat, yang mana sebagian besar berbasis perkotaan. dana struktur ekonominya industry;
b. Perubahan masyarakat perdesaan dianggap lamban dan tidak menarik untuk dijadikan objek penelitian;
c. Lingkungan perdesaan dianggap statis dan stabil, tanpa ada permasalahan, yang berarti;
d. Masyarakat perdesaan hidup serba kecukupan, tenang dan damai tanpa adanya permasalahan.
e. Lingkungan perdesaan selalu diidentikan dengan aman tentram loh jinawi subur dan makmur.
Menurut Bintarto, desa (village) adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu tempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain.
Menurut Wikipedia Indonesia
Pedesaan (rural) adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman pedesaan, pelayanan jasa, pemerintahan, pelayanan social, dan kegiatan ekonomi.
Menurut Bintarto
Dari segi geografis kota (city) diartikan sebagai suatu sistim jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata ekonomi yang heterogen dan bercorak materialistis atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dbgan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah dibelakangnya.
Menurut Wikipedia Indonesia
Perkotaan (urban) adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatanekonomi.
2. Pendekatan-pendekatan dalam Geografi pelesaan
a. Pendekatan keruangan,
Pendekatan keruangan menekankan analisisnya pada variasi distibusi dan lokasi dan gejala-gejala atau kelompok gejala di permukaan bumi, misalnya variasi kepadatan penduduk, kemiskinan di perdesaan. Faktor-faktor yang menyebabkan pola-pola disnibusi keruangan yang berbeda-beda dan bagaimana pola keruangan yang ada dapat diubah sedemikian rupa sehingga distnibusinya menjadi lobih efektif' Pendekatan keruangan menyangkut pola, proses dan struktur di kaitkan dengan dimensi waktu sehingga analisisnya bersifat horizontal'
b. Pendekatan kelingkungan
Studi interaksi antara organisme hidup dengan lingkungannya disebut dengan ekologi Geografi dan Ekologi merupakan dua bidang iknu yang berbeda satu sama lain Geografi berkenaan dengan interelasi kehidupan manusia dengan faktor fisisnya yang membetuk suatu sistem keruangan yang menghubungkan satu region dengan region lainnya. Sedang ekologi berkaitan dengan interelasi antar manusia dengan ingkungan yang membentuk suatu sistem ekologi atau ekosistem. Prinsip dan konsep yang berlaku diantara ke duanya berbeda satu sama lainm tetapi karena ada kesamaan pada obyek yang digarapnya maka kedua ilmu tersebut pada pelaksanaan kerjanya dapat saling membantu Geografi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang bermaksud menjelaskan hubungan antara lingkuogan alam dengan penyebaran dan aktivitas manusia. Pandangan dan penelaahan ekologi diarahkan kepada hubungan antara manusia sebagai mahluk hidup dengan lingkungru alam. Pandangan dan penelaahan inilah yang disebut dengan pendekatan ekologi, yang dapat mengungkapkan masalah hubungan penyebaran dan aktivitas manusia dengaa lingkungan alamnya. Pada pendekatan ekologi suatu daerah permukiman sitinjau sebagai suatu bentuk ekosistem hasil interaksi penyebaran dan aktivitjas manusia dengan lingkungan alamnya.
c. Pendekatan kewilayahan
Kombinasi antara analisa keruangm dan analisa kelingkungan disebut sebagai analisa kewilayahan atau analisa kompleks wilayah' Pada analisa ini wilayah tertentu didekati atau dihampiri dengan konsep "afeil difiterentiation", yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya terdapat perbedaan antar suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Pada pendekatan ini diperhatikan pula penyebaran fenomena tertentu(analisa keruangan) dan interaksi antara manusia dengan lingkungannya, ungrk kemudian dipelajari kaitannya sebagai analisa kelingkungan. Dalam hubungannya dengan analisa wilayah, ramalan wilayah dan perancangan wilayah merupakan aspek-aspek yang penting. Secara umum wilayah dapat diartikan sebagai sebagian permukaan bumi yang dapat dibedakan dalam hal-hal tertentu dari daerah sekitarnya dan mempunyai ciri yang spesifik misalnya: fenomena politik, kebudayaan sosial, iklim, vegetasi, fauna, relief dan sebagainya.
3. Kaitannya dengan pembangunan desa-kota, desa memiliki fungsi Hinterland iatau daerah pendukung bagi daerah kota. Fungsi hinterland antara lain sebagai daerah pemberi bahan makanan pokok seperti padi, ketela, jagung, palawija, dan buah-buahan. Menurut Suropo Yuwono, daerah perdesaan merupakan tempat produksi pangan dan produksi komoditi ekspor. Untuk itu desa mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan khususnya di Indonesia. Adapun kendala pada pembangunan desa yaitu Urbanisasi. Urbanisasi salah satu gejala yang merugikan desa. Gejala ini menyebabkan desa mengalami hambatan dalam proses pembangunan desa karena ditinggalkan tenaga potensialnya.
Potensi desa
a. potensi fisik
- tanah, dalam artian sumber tambang dan mineral, sumber tanaman yang merupakan sumber mata pencaharian, bahan makanan, dan tempat tinggal.
- air, dalam artian sumber air, kondisi dan tata airnya untuk irigasi, pertanian dan kebutuhan hidup sehari-hari.
- iklim, peranannya sangat penting bagi desa yang bersifat agraris.
- ternak, sebagai sumber tenaga, bahan makanan dan pendapatan.
- manusia, sebagai sumber tenaga kerja potensial (potential man power) baik pengolah tanah dan produsen dalam bidang pertanian, maupun tenaga kerja industri di kota.
b. potensi non fisik
- masyarakat desa, yang hidup berdasarkan gotong royong dan dapat merupakan suatu kekuatan berproduksi dan kekuatan membangun atas dasar kerjasama dan saling pengertian.
- lembaga-lembaga sosial, pendidikan dan organisasi-organisasi sosial yang dapat memberikan bantuan sosial dan bimbingan terhadap masyarakat.
- aparatur atau pamong desa, untuk menjaga ketertiban dan keamanan demi kelancaran jalannya pemerintahan desa.
4. Saaat ini lahan perdesaan mengalami persaingan yang sangat ketat baik secara unternal akibat tingginya pertumbuhan pendidik di perdesaan itu sentiri ( warga merubahnya menjadi lahan terbangun)  maupun juga faktor eksternal yaitu perluasan kota atau pemukiman warga kota (ekspansi warga kota ke desa). Ini menyebabkan tingginya tekanak penduduk desa / petani terhadap lahan pertanian, Sehingga tidak layak untuk menopang kecukupan kebutuhan keluarga.











Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar