Jumat, 07 November 2014

Geografi politik (makalah Imperialisme kuno dan Imperialisme modern)

Imperialisme kuno dan Imperialisme modern
Oleh :
Wahyu Nur Aeni
1202838
Abstrak
Imperialisme dan kolonialisme pada zaman sekarang berbeda dengan imperialisme zaman dulu. Imperialisme zaman dulu lebih menekankan kepada tindakan kekerasan secara langsung dan pemaksaan untuk menguasai negara jajahan secara langsung. Sedangkan imperialisme zaman sekarang mengarah kpada bentuk hegemoni politik,ekonomi, budaya kepada  negara-negara berkembang yang dilakukan oleh negara-negara maju.
Pendahuluan
Istilah imperialisme yang diperkenalkan di Perancis pada tahun 1830-an ,imperium Napoleon Bonaparte. Pada tahun 1830-an, istilah ini diperkenalkan olehpenulis Inggris untuk menerangkan dasar-dasar perluasan kekuasaan yang dilakukanoleh Kerajaan Inggris. Orang Inggris menganggap merekalah yang paling berkuasa (Greater Britain) karena mereka telah banyak menguasai dan menjajah di wilayahAsia dan Afrika.
Mereka menganggap bahwa penjajahan bertujuan untuk membangun masyarakat yang dijajah yang dinilai masih terbelakang dan untuk kebaikan dunia. Imperialisme merujuk pada sistem pemerintahan serta hubungan ekonomidan politik negara-negara kaya dan berkuasa , mengawal dan menguasai negara-negara lain yang dianggap terbelakang dan miskin dengan tujuan mengeksploitasisumber-sumber yang ada di negara tersebut untuk menambah kekayaan dankekuasaan negara penjajahnya.Imperialisme menonjolkan sifat-sifat keunggulan (hegemony) oleh satubangsa atas bangsa lain. Tujuan utama imperialisme adalah menambah hasil ekonomi.
Imperialisme yaitu perluasan daerah kekuasaan atau jajahan untuk mendirikan kekaisaran atau imperium. Atau dengan kata lain imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain, yang bertujuan untuk kepentingan negara penjajah.
Dari pengertian imperium itulah muncul pengertian imperialisme dan yang melaksanakan adalah imperator.
Berdasarkan waktu, imperialisme dibedakan menjadi dua yaitu kuno dan modern. Imperialisme kuno berlangsung sebelum revolusi industri dengan tujuan Gold, Glory Dan Gospel. Imperialisme modern berlangsung setelah terjadinya revolusi industri dengan mementingkan masalah ekonomi.
Sifat dari kedua imperialisme di atas adalah sama, hanya sistemnya yang berbeda. Sifat hakikinya berupa nafsu serakah untuk mendapatkan kekayaan. Kekayaan yang dikejar pada masa imperialisme kuno biasanya berwujud emas atau logam mulia lainnya misalnya perak. Sistem yang mendukungnya adalah merkhantilisme di mana dalam prakteknya melakukan monopoli, kerja paksa dan sebagainya. Sedangkan pada imperialisme modern didukung oleh industrialisme serta perdagangan bebas, serta upah buruh yang sangat minim, tanpa memilik hak dalam produksi.
Imperialisme berasal dari kata latin “imperare” yang artinya menguasai. Orang yang menguasai disebut imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai imperator. Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan alasan agar mereka merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain. Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah.
Walaupun kolonialisme dan imperialisme berasal dari kata dan pengertian yang berbeda namun dalam prakteknya berarti satu yaitu penjajahan oleh bangsa satu terhadap bangsa lain. Kolonialisme lebih diartikan pada proses pembentukan atau penguasaan wilayah, sedangkan imperialisme lebih diartikan pada praktek penjajahannya
Negara-negara imperialis ingin memperoleh keuntungan dari negeri yangmereka kuasai karena sumber ekonomi negara mereka tidak mencukupi. Selainfaktor ekonomi, terdapat satu kepercayaan bahwa sebuah bangsa lebih mulia ataulebih baik dari bangsa lain yang dikenal sebagai ethnosentrism.

Contoh bangsaJerman (Arya) dan Italia. Faktor lain yang menyumbang pada dasar imperialismeadalah adanya perasaan ingin mencapai taraf sebagai bangsa yang besar danmemerintah dunia, misalnya dasar imperialisme Jepang.Dasar imperialisme awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dankebuadayaan Barat ke seluruh dunia. Oleh karena itulah, imperialisme bukan hanyadilihat sebagai penindasan terhadap tanah jajahan tetapi sebaliknya dapat menjadi faktor pendorong pembaharuan-pembaharuan yang dapat menyumbang kearahpembinaan sebuah bangsa seperti pendidikan, kesehatan, perundang-undangan dansistem pemerintahan
Sarjana Barat membagi imperialisme dalam dua kategori yaitu imperialismekuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno adalah negara-negara yangberhasil menaklukan atau menguasai negara-negara lain, atau yang mempunyai suatuimperium seperti imperium Romawi, Turki Usmani, dan China, termasuk spanyol,Portugis, Belanda, Inggris dan Perancis yang memperoleh jajahan di Asia, Amerikadan Afrika sebelum 1870.
Tujuan imperialisme kuno adalah selain faktor ekonomi(menguasai daerah yang kaya dengan sumber daya alam) juga termasuk didalamnyatercakup faktor agama dan kajayaan .Sedangkan Imperialisme modern bermula setelah Revolusi Industri diInggris tahun 1870-an. Hal yang menjadi faktor pendorongnya adalah adanyakelebihan modal dan Barang di negara-negara Barat. Selepas tahun 1870-an , negara-negara Eropa berlomba-lomba mencari daerah jajahan di wilayah Asia, Amerika danAfrika. Mereka mencari wilayah jajahan sebagai wilayah penyuplai bahan baku dan juga sebagai daerah pemasaran hasil industri mereka.
Dasar Imperialisme ini dilaksanakan demi agama, mereka menganggap bahwamenjadi tugas suci agama untuk menyelamatkan manusia dari segala macampenindasan dan ketidakadilan terutama di negara-negara yang dianggap terbelakangseperti para misionaris Kristen yang menganggap misi penyelamat ini sebagai TheWhite Man Burden.Diantara faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya imperialisme adalah faktordan ekonomi.
Isi
Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana imperiumnya berlaku) disebutimperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini. hingga kata imperealisme ini bisa digunakan untuk dan menetap dimana saja.
Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan kolonialisme ? Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium. Kolonialisme ialah politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.
Imperialisme adalah suatu paham suatu negara untuk memerintah atau mnguasai suatu daerah sebagai daerah kekuasaannya. Menurut Lennin , Imperialisme merupakan sebuah system ekonomi politik , artinya ialah sebuah proses ekomomi melalui perwujudan dalam keputusan-keputusan politik. Jadi imperialisme ini sering berkaitan dengan masalah ekonomi, dimana suatu negara bermaksud untuk menguasai negara lain, khususnya aspek ekonomi, misalnya menguasai segala bentuk perekonomian negara jajahan sehingga perekonomian negaranya sendiri dapat diatasi. Selain itu melalukan penjajahan terhadap negara lain memerlukan biaya, sehingga diprlukan biaya untuk mengganti kerugian tersebut dengan cara menguasai perkonomian negara jajahan.
Lazimnya Imperialisme dibagi mendadi dua haiyu imperia lisme kuno dan imperialisme modern.
1.      Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism).
Imperialisme kuno berlangsung sejak penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa Spanyol dan Portugis pada abad XV-XVI. Mereka bertujuan mencari kekayaan berupa emas, menyebarkan agama Nasrani, dan berjuang demi kejayaan negara atau raja. Oleh karena itu, semboyan mereka adalah gold, gospel, dan glory. Semakin luas wilayah yang dikuasai, semakin kuat dan termasyhurlah negara beserta rajanya. Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.
1.      Imperialisme Modern (Modern Imperialism).
Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebgai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.

Imprialisme pada zaman skarang berbda dengan imperialisme pada zaman dulu. Imperialisme pada zaman dulu lebih menekankan kepada tindakan kekerasan dan pemaksaan untuk menguasai negara jajahan secara langsung. Sedangkan imperialisme zaman sekarang adalah mngarah kepada bentuk hegemoni plotik, ekonomi dan budaya kepada negara-negara berkmbang yang dilalukan oleh negara-negara maju.
Imperialisme modern bukan hanya peralihan dari senjata konvensional yang telah lama ditinggalkan oleh negara-negara maju, namun juga senjata dalam bentuk hegemoni global yang menguasai negara-negara berkembang. Imperialisme modrn ini dihembuskan negara-negara kapitalis Barat yang dilajukan dengan memanfaatkan kelemahan kelemahan dari negara berkmbang.
Imperialisme modern memiliki tahapan scenario yang sangat tegas. Ciri-cirinya dapat diidentifikasi dengan baik walaupun dioles dengan ilustrasi politik  yang terselubung. Gerakan imprialisme modern diawali dengan cara meniupkan isu global; langkah kedua mngeksploitasi sumber deya alam dengan cara berperan sebagai investor asing. Selanjutnya cuci otak yaitu mengubah pola pikir  dan budaya, dan diakhiri dngan invasi operasi militer.
Untuk tahap awal yaitu “Sosialisasi” isu global, para imperialis akan mnggunakan mdia (informasi) , people power (kepemimpinan), dan bioteknologi dan persenjataan nuklir. Imperialisme modern ini memiliki bentuk tersndiri . berbeda dengan imperialisme zaman dulu, dimana pengusaan sutu negara dulakikan scara langsung dengan tindakan kekerasan dan pemaksaan. Sedangkan imperialism modern lebih cenderung dengan sikap yang halus namun merugikan.
Dalam menggambarkan soal imperialisme dewasa ini, David Harvey mencoba mengambil analisa Rosa Luxemburg yang tersampaikan seratus tahun yang lalu. Menurut Luxembug, proses akumulasi kapital terjadi melalui dua jalan: Pertama, beroperasi melalui eksploitasi di tempat kerja, dan itu berlangsung secara ekonomis dan transparan. Kedua, melalui kebijakan kolonial dan terlihat secara telanjang; pemaksaan, perampokan, dan penjarahan.
Menurut Harvey, konsep Luxemburg mengenai “tahap asli kapitalisme” tidak harus dilihat sebagai sesuatu yang terjadi hanya di awal kolonialisme. Demikian juga mengenai konsep Marx tentang akumulasi primitif. Bagi Harvey, hal-hal yang dijelaskan oleh Luxemburg dan Marx mengenai akumulasi primitif masih terjadi hingga sekarang ini.
Harvey menyebut fenomena itu dengan istilah “accumulation by dispossession”. Apa yang dijelaskan Marx sebagai akumulasi primitif, seperti penghapusan paksa keberadaan kaum tani dan cara-cara barbar dalam akumulasi lainnya, masih terjadi sampai sekarang. bahkan, bagi seorang Harvey, proses privatisasi yang menjadi agenda neoliberal saat ini hampir serupa dengan apa yang dijelaskan oleh Marx sebagai akumulasi primitif.
Dalam konteks ini, menurut Harvey, kaum borjuis Amerika sekarang ini telah menemukan cara yang pernah dipergunakan borjuis Inggris di abad ke-19, yaitu perampokan, sebagai cara pertama akumulasi modal dan akan terus dilakukan untuk menjaga motor akumulasi tetap berjalan.

Akan tetapi, apa yang membedakan imperialisme sekarang dan abad 19, katakanlah di Inggris dan Perancis, adalah bahwa imperialisme sekarang ini tidak bekerja dengan apa yang disebut kontrol aktif terhadap teritori (wilayah). Tentunya dengan pengecualian Irak, kata Harvey (dan penambahan Libya dan kasus Timur Tengah, hari ini).
Sekarang ini, imperialisme AS menjalankan agenda imperialistisnya dengan strategi ganda: pertama, melalui pemaksaan kekuasaan ekonominya, dengan menggunakan lembaga semacam IMF, Bank Dunia, dan WTO, yang membuat agenda imperialisme Amerika bisa beroperasi secara bebas di berbagai negara. strategi kedua, yang ini sudah berlangsung sudah cukup lama, adalah bagaimana Amerika serikat berusaha menemukan sekutu lokal yang kuat, dengan bantuan militer dan dana, untuk menjalankan kepentingan-kepentingan imperialistisnya. Inilah yang terjadi dengan rejim Somoza di Nikaragua, Pinochet di Chile, Pahlevi di Iran, dan Soeharto di Indonesia.
Pembagian imperialisme dalam imperialisme kuno dan imperialisme modern ini didasakan pada soal untuk apa si imperialis merebut orang lain.
Jika mendasarkan pendangan kita pada sektor apa yang ingin direbut si imperialis, maka kita akan mendapatkan pembagian macam imperialisme yang lain, yaitu:
1.      Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galnya dari suatu negara lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui di zaman modern karena pada zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang. Imperialisme politik ini biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan mandate.
2.      Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik.
3.      Imperialisme Kebudayaan. Si imperialis hendak menguasai jiwa (de geest, the mind) dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-galanya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah dan jika berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri.
4.      Imperialisme Militer (Military Imperialism). Si imperialis hendak menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.
      Imperialisme dan kolonialisme diawali dengan adanya penjelajahan samudera yang dilakukan oleh para petualang dan pengarung samudera dari bangsa-bangsa barat. Faktor-faktor yang mendorong bangsa-bangsa tersebut menjelajahi samudera menuju belahan dunia Timur adalah sebagai berikut.
1. Kisah petualangan Marco Polo (1254-1324) dari Venesia, Italia, ke Cina yang dituangkan ke dalam buku Book of Various Experiences. Buku ini mengisahkan keajaiban dunia atau Imago Mundi.
2. Jatuhnya ibukota Romawi Timur (Konstantinopel) ke tangan Kesultanan Turki pada tahun 1453. Hal ini menyebabkan terputusnya hubungan dagang ke dunia Timur. Bangsa Barat pun berusaha mencari jalan sendiri ke pusat rempah-rempah di Asia.
3. Bergeloranya semangat penaklukan terhadap orang-orang yang beragama Islam. Dengan semangat inilah Ratu Isabella (Spanyol) membiayai penjelajahan samudera oleh Columbus pada tahun 1492.
4. Berkembangnya teknik pelayaran dan penemuan kompas.
5. Pendapat Copernicus dan Gallileo-Gallilei yang menyatakan bahwa bumi ini bulat.
6. Munculnya hasrat untuk mengetahui lebih mendalam tentang rahasia alam semesta, keadaan geografi, dan bangsa-bangsa yang tinggal di belahan bumi lain.
7. Ingin memperoleh keuntungan atau kekayaan sebanyak-banyaknya.

Setelah sampai di wilayah yang dikuasai, mereka menerapkan imperialisme dan kolonialisme. Imperialisme (imperare berarti memerintah atau menguasai) adalah politik menguasai daerah lain untuk dijadikan wilayah kekuasaannya (imperium). Ada beberapa aspek yang menyebabkan lahirnya imperialisme.
1. Keinginan untuk menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia.
2. Perasaan sebagai bangsa yang istimewa di dunia (racial superiority).
3. Hasrat menyebarkan agama atau ideologi.
4. Letak suatu negara yang secara geografis dianggap menguntungkan.
5. Sebab-sebab ekonomi seperti keinginan mendapatkan kekayaan, ingin ikut dalam perdagangan dunia, ingin menguasai perdagangan, dan menjamin suburnya industry.
Imperialisme kuno berlangsung sejak penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa Spanyol dan Portugis pada abad XV-XVI. Mereka bertujuan mencari kekayaan berupa emas, menyebarkan agama Nasrani, dan berjuang demi kejayaan negara atau raja. Oleh karena itu, semboyan mereka adalah gold, gospel, dan glory. Semakin luas wilayah yang dikuasai, semakin kuat dan termasyhurlah negara beserta rajanya.
            Imperialisme modern berkembang sejak Revolusi Industri pada abad XVIII. Inti dari imperialisme modern adalah kemajuan ekonomi dan bertumpu pada industrialisasi. Pendorong munculnya imperialisme modern antara lain adanya kepentingan untuk penanaman modal, pemasaran hasil industri, memperoleh bahan baku, dan karena kelebihan penduduk Eropa. Pelopor imperialisme modern adalah Inggris. Tokoh pertama yang memperkenalkan imperialisme pada abad XIX adalah PM Disraeli dari Inggris.
Kolonialisme adalah upaya penguasaan atas suatu daerah atau wilayah oleh suatu negara untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Kolonialisme juga merupakan sebuah sistem ketika suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain, tetapi masih tetap berhubungan dengan negeri asal. Tujuan kolonialisme adalah menguras sumber-sumber kekayaan daerah koloni demi perkembangan industri dan memenuhi kekayaan negara yang melaksanakan politik kolonial tersebut. Koloni adalah pemukiman suatu negara di luar wilayah negaranya yang kemudian dinyatakan sebagai bagian wilayahnya.




Daftar Pustaka

Hayati, S dan Yani, A. 2007. Geografi Politik. Bandung. PT. Refika Aditama.
___, 2011., Mendiskusikan Buku “Imperialisme Baru” Karya David Harvey. http://www.berdikarionline.com/. Diakses pada tanggal 31 oktober 2014.
___, 2010., Akibat Imperialisme. http://okayana.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 31 oktober 2014.
___, 2010., imprealisme-moderen. http://okayana.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 31 oktober 2014.
Fajar, R., Imperialisme. http://rizkifajar12.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 31 oktober 2014.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar