Imperialisme
kuno dan Imperialisme modern
Oleh
:
Wahyu
Nur Aeni
1202838
Abstrak
Imperialisme dan kolonialisme pada zaman
sekarang berbeda dengan imperialisme zaman dulu. Imperialisme zaman dulu lebih
menekankan kepada tindakan kekerasan secara langsung dan pemaksaan untuk
menguasai negara jajahan secara langsung. Sedangkan imperialisme zaman sekarang
mengarah kpada bentuk hegemoni politik,ekonomi, budaya kepada negara-negara berkembang yang dilakukan oleh
negara-negara maju.
Pendahuluan
Istilah
imperialisme yang diperkenalkan di Perancis pada tahun 1830-an ,imperium
Napoleon Bonaparte. Pada tahun 1830-an, istilah ini diperkenalkan olehpenulis
Inggris untuk menerangkan dasar-dasar perluasan kekuasaan yang dilakukanoleh
Kerajaan Inggris. Orang Inggris menganggap merekalah yang paling berkuasa
(Greater Britain) karena mereka telah banyak menguasai dan menjajah di
wilayahAsia dan Afrika.
Mereka
menganggap bahwa penjajahan bertujuan untuk membangun masyarakat yang dijajah
yang dinilai masih terbelakang dan untuk kebaikan dunia. Imperialisme merujuk
pada sistem pemerintahan serta hubungan ekonomidan politik negara-negara kaya
dan berkuasa , mengawal dan menguasai negara-negara lain yang dianggap
terbelakang dan miskin dengan tujuan mengeksploitasisumber-sumber yang ada di
negara tersebut untuk menambah kekayaan dankekuasaan negara
penjajahnya.Imperialisme menonjolkan sifat-sifat keunggulan (hegemony) oleh
satubangsa atas bangsa lain. Tujuan utama imperialisme adalah menambah hasil
ekonomi.
Imperialisme
yaitu perluasan daerah kekuasaan atau jajahan untuk mendirikan kekaisaran atau
imperium. Atau dengan kata lain imperialisme adalah suatu sistem penjajahan
langsung dari suatu negara terhadap negara lain, yang bertujuan untuk
kepentingan negara penjajah.
Dari
pengertian imperium itulah muncul pengertian imperialisme dan yang melaksanakan
adalah imperator.
Berdasarkan
waktu, imperialisme dibedakan menjadi dua yaitu kuno dan modern. Imperialisme
kuno berlangsung sebelum revolusi industri dengan tujuan Gold, Glory Dan Gospel.
Imperialisme modern berlangsung setelah terjadinya revolusi industri dengan
mementingkan masalah ekonomi.
Sifat
dari kedua imperialisme di atas adalah sama, hanya sistemnya yang berbeda.
Sifat hakikinya berupa nafsu serakah untuk mendapatkan kekayaan. Kekayaan yang
dikejar pada masa imperialisme kuno biasanya berwujud emas atau logam mulia
lainnya misalnya perak. Sistem yang mendukungnya adalah merkhantilisme di mana
dalam prakteknya melakukan monopoli, kerja paksa dan sebagainya. Sedangkan pada
imperialisme modern didukung oleh industrialisme serta perdagangan bebas, serta
upah buruh yang sangat minim, tanpa memilik hak dalam produksi.
Imperialisme
berasal dari kata latin “imperare” yang artinya menguasai. Orang yang menguasai
disebut imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang
dikuasai imperator. Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium
dengan alasan agar mereka merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi
imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap
negara lain. Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan
atau dengan menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang
dijajah.
Walaupun
kolonialisme dan imperialisme berasal dari kata dan pengertian yang berbeda
namun dalam prakteknya berarti satu yaitu penjajahan oleh bangsa satu terhadap
bangsa lain. Kolonialisme lebih diartikan pada proses pembentukan atau
penguasaan wilayah, sedangkan imperialisme lebih diartikan pada praktek
penjajahannya
Negara-negara
imperialis ingin memperoleh keuntungan dari negeri yangmereka kuasai karena
sumber ekonomi negara mereka tidak mencukupi. Selainfaktor ekonomi, terdapat
satu kepercayaan bahwa sebuah bangsa lebih mulia ataulebih baik dari bangsa
lain yang dikenal sebagai ethnosentrism.
Contoh
bangsaJerman (Arya) dan Italia. Faktor lain yang menyumbang pada dasar
imperialismeadalah adanya perasaan ingin mencapai taraf sebagai bangsa yang
besar danmemerintah dunia, misalnya dasar imperialisme Jepang.Dasar imperialisme
awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dankebuadayaan Barat ke seluruh
dunia. Oleh karena itulah, imperialisme bukan hanyadilihat sebagai penindasan
terhadap tanah jajahan tetapi sebaliknya dapat menjadi faktor pendorong
pembaharuan-pembaharuan yang dapat menyumbang kearahpembinaan sebuah bangsa
seperti pendidikan, kesehatan, perundang-undangan dansistem pemerintahan
Sarjana
Barat membagi imperialisme dalam dua kategori yaitu imperialismekuno dan
imperialisme modern. Imperialisme kuno adalah negara-negara yangberhasil
menaklukan atau menguasai negara-negara lain, atau yang mempunyai suatuimperium
seperti imperium Romawi, Turki Usmani, dan China, termasuk spanyol,Portugis,
Belanda, Inggris dan Perancis yang memperoleh jajahan di Asia, Amerikadan Afrika
sebelum 1870.
Tujuan
imperialisme kuno adalah selain faktor ekonomi(menguasai daerah yang kaya
dengan sumber daya alam) juga termasuk didalamnyatercakup faktor agama dan
kajayaan .Sedangkan Imperialisme modern bermula setelah Revolusi Industri
diInggris tahun 1870-an. Hal yang menjadi faktor pendorongnya adalah
adanyakelebihan modal dan Barang di negara-negara Barat. Selepas tahun 1870-an
, negara-negara Eropa berlomba-lomba mencari daerah jajahan di wilayah Asia,
Amerika danAfrika. Mereka mencari wilayah jajahan sebagai wilayah penyuplai
bahan baku dan juga sebagai daerah pemasaran hasil industri mereka.
Dasar
Imperialisme ini dilaksanakan demi agama, mereka menganggap bahwamenjadi tugas
suci agama untuk menyelamatkan manusia dari segala macampenindasan dan
ketidakadilan terutama di negara-negara yang dianggap terbelakangseperti para
misionaris Kristen yang menganggap misi penyelamat ini sebagai TheWhite Man
Burden.Diantara faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya imperialisme
adalah faktordan ekonomi.
Isi
Perkataan
imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya
"memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut
"imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut
"imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena
itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana
imperiumnya berlaku) disebutimperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja
diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas
kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang
disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan
pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata
yang kita kenal sekarang ini. hingga kata imperealisme ini bisa digunakan untuk
dan menetap dimana saja.
Imperialisme
ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan
diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini
tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan
dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan.
Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi
dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri.
Apakah beda antara imperialisme dan kolonialisme ? Imperialisme ialah politik
yang dijalankan mengenai seluruh imperium. Kolonialisme ialah politik yang
dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium
itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.
Imperialisme
adalah suatu paham suatu negara untuk memerintah atau mnguasai suatu daerah
sebagai daerah kekuasaannya. Menurut Lennin
, Imperialisme merupakan sebuah system ekonomi politik , artinya ialah
sebuah proses ekomomi melalui perwujudan dalam keputusan-keputusan politik.
Jadi imperialisme ini sering berkaitan dengan masalah ekonomi, dimana suatu
negara bermaksud untuk menguasai negara lain, khususnya aspek ekonomi, misalnya
menguasai segala bentuk perekonomian negara jajahan sehingga perekonomian
negaranya sendiri dapat diatasi. Selain itu melalukan penjajahan terhadap
negara lain memerlukan biaya, sehingga diprlukan biaya untuk mengganti kerugian
tersebut dengan cara menguasai perkonomian negara jajahan.
Lazimnya
Imperialisme dibagi mendadi dua haiyu imperia lisme kuno dan imperialisme
modern.
1.
Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism).
Imperialisme
kuno berlangsung sejak penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa Spanyol
dan Portugis pada abad XV-XVI. Mereka bertujuan mencari kekayaan berupa emas,
menyebarkan agama Nasrani, dan berjuang demi kejayaan negara atau raja. Oleh
karena itu, semboyan mereka adalah gold, gospel, dan glory. Semakin luas
wilayah yang dikuasai, semakin kuat dan termasyhurlah negara beserta rajanya. Suatu
negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan
menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri
dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.
1.
Imperialisme Modern (Modern
Imperialism).
Inti
dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul
sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri)
membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari
jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil
industri, kemudian juga sebgai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.
Imprialisme
pada zaman skarang berbda dengan imperialisme pada zaman dulu. Imperialisme
pada zaman dulu lebih menekankan kepada tindakan kekerasan dan pemaksaan untuk
menguasai negara jajahan secara langsung. Sedangkan imperialisme zaman sekarang
adalah mngarah kepada bentuk hegemoni plotik, ekonomi dan budaya kepada
negara-negara berkmbang yang dilalukan oleh negara-negara maju.
Imperialisme
modern bukan hanya peralihan dari senjata konvensional yang telah lama
ditinggalkan oleh negara-negara maju, namun juga senjata dalam bentuk hegemoni
global yang menguasai negara-negara berkembang. Imperialisme modrn ini
dihembuskan negara-negara kapitalis Barat yang dilajukan dengan memanfaatkan
kelemahan kelemahan dari negara berkmbang.
Imperialisme
modern memiliki tahapan scenario yang sangat tegas. Ciri-cirinya dapat
diidentifikasi dengan baik walaupun dioles dengan ilustrasi politik yang terselubung. Gerakan imprialisme modern
diawali dengan cara meniupkan isu global; langkah kedua mngeksploitasi sumber
deya alam dengan cara berperan sebagai investor asing. Selanjutnya cuci otak
yaitu mengubah pola pikir dan budaya,
dan diakhiri dngan invasi operasi militer.
Untuk
tahap awal yaitu “Sosialisasi” isu global, para imperialis akan mnggunakan mdia
(informasi) , people power (kepemimpinan),
dan bioteknologi dan persenjataan nuklir. Imperialisme modern ini memiliki
bentuk tersndiri . berbeda dengan imperialisme zaman dulu, dimana pengusaan
sutu negara dulakikan scara langsung dengan tindakan kekerasan dan pemaksaan.
Sedangkan imperialism modern lebih cenderung dengan sikap yang halus namun
merugikan.
Dalam
menggambarkan soal imperialisme dewasa ini, David Harvey mencoba mengambil
analisa Rosa Luxemburg yang tersampaikan seratus tahun yang lalu. Menurut
Luxembug, proses akumulasi kapital terjadi melalui dua jalan: Pertama,
beroperasi melalui eksploitasi di tempat kerja, dan itu berlangsung secara
ekonomis dan transparan. Kedua, melalui kebijakan kolonial dan terlihat secara
telanjang; pemaksaan, perampokan, dan penjarahan.
Menurut
Harvey, konsep Luxemburg mengenai “tahap asli kapitalisme” tidak harus dilihat
sebagai sesuatu yang terjadi hanya di awal kolonialisme. Demikian juga mengenai
konsep Marx tentang akumulasi primitif. Bagi Harvey, hal-hal yang dijelaskan
oleh Luxemburg dan Marx mengenai akumulasi primitif masih terjadi hingga
sekarang ini.
Harvey
menyebut fenomena itu dengan istilah “accumulation by dispossession”. Apa yang
dijelaskan Marx sebagai akumulasi primitif, seperti penghapusan paksa
keberadaan kaum tani dan cara-cara barbar dalam akumulasi lainnya, masih
terjadi sampai sekarang. bahkan, bagi seorang Harvey, proses privatisasi yang
menjadi agenda neoliberal saat ini hampir serupa dengan apa yang dijelaskan
oleh Marx sebagai akumulasi primitif.
Dalam
konteks ini, menurut Harvey, kaum borjuis Amerika sekarang ini telah menemukan
cara yang pernah dipergunakan borjuis Inggris di abad ke-19, yaitu perampokan,
sebagai cara pertama akumulasi modal dan akan terus dilakukan untuk menjaga
motor akumulasi tetap berjalan.
Akan
tetapi, apa yang membedakan imperialisme sekarang dan abad 19, katakanlah di
Inggris dan Perancis, adalah bahwa imperialisme sekarang ini tidak bekerja
dengan apa yang disebut kontrol aktif terhadap teritori (wilayah). Tentunya
dengan pengecualian Irak, kata Harvey (dan penambahan Libya dan kasus Timur
Tengah, hari ini).
Sekarang
ini, imperialisme AS menjalankan agenda imperialistisnya dengan strategi ganda:
pertama, melalui pemaksaan kekuasaan ekonominya, dengan menggunakan lembaga
semacam IMF, Bank Dunia, dan WTO, yang membuat agenda imperialisme Amerika bisa
beroperasi secara bebas di berbagai negara. strategi kedua, yang ini sudah
berlangsung sudah cukup lama, adalah bagaimana Amerika serikat berusaha
menemukan sekutu lokal yang kuat, dengan bantuan militer dan dana, untuk
menjalankan kepentingan-kepentingan imperialistisnya. Inilah yang terjadi
dengan rejim Somoza di Nikaragua, Pinochet di Chile, Pahlevi di Iran, dan
Soeharto di Indonesia.
Pembagian
imperialisme dalam imperialisme kuno dan imperialisme modern ini didasakan pada
soal untuk apa si imperialis merebut orang lain.
Jika
mendasarkan pendangan kita pada sektor apa yang ingin direbut si imperialis,
maka kita akan mendapatkan pembagian macam imperialisme yang lain, yaitu:
1. Imperialisme
politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galnya dari suatu negara lain.
Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya.
Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui di zaman modern karena pada
zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang. Imperialisme politik ini
biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan mandate.
2. Imperialisme
Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari suatu negara
lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan
imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi
negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang
sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan
imperialisme politik.
3. Imperialisme
Kebudayaan. Si imperialis hendak menguasai jiwa (de geest, the mind) dari suatu
negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika
kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis
hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan
kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau
menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti
mengusai segala-galanya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah
imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh
yang akan dijajah dan jika berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat
membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri.
4. Imperialisme
Militer (Military Imperialism). Si imperialis hendak menguasai kedudukan
militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si
imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara
diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu
negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.
Imperialisme dan kolonialisme diawali
dengan adanya penjelajahan samudera yang dilakukan oleh para petualang dan
pengarung samudera dari bangsa-bangsa barat. Faktor-faktor yang mendorong
bangsa-bangsa tersebut menjelajahi samudera menuju belahan dunia Timur adalah
sebagai berikut.
1. Kisah petualangan
Marco Polo (1254-1324) dari Venesia, Italia, ke Cina yang dituangkan ke dalam
buku Book of Various Experiences. Buku ini mengisahkan keajaiban dunia atau
Imago Mundi.
2. Jatuhnya ibukota
Romawi Timur (Konstantinopel) ke tangan Kesultanan Turki pada tahun 1453. Hal
ini menyebabkan terputusnya hubungan dagang ke dunia Timur. Bangsa Barat pun
berusaha mencari jalan sendiri ke pusat rempah-rempah di Asia.
3. Bergeloranya
semangat penaklukan terhadap orang-orang yang beragama Islam. Dengan semangat
inilah Ratu Isabella (Spanyol) membiayai penjelajahan samudera oleh Columbus
pada tahun 1492.
4. Berkembangnya teknik
pelayaran dan penemuan kompas.
5. Pendapat Copernicus
dan Gallileo-Gallilei yang menyatakan bahwa bumi ini bulat.
6. Munculnya hasrat
untuk mengetahui lebih mendalam tentang rahasia alam semesta, keadaan geografi,
dan bangsa-bangsa yang tinggal di belahan bumi lain.
7. Ingin memperoleh
keuntungan atau kekayaan sebanyak-banyaknya.
Setelah
sampai di wilayah yang dikuasai, mereka menerapkan imperialisme dan
kolonialisme. Imperialisme (imperare berarti memerintah atau menguasai) adalah
politik menguasai daerah lain untuk dijadikan wilayah kekuasaannya (imperium).
Ada beberapa aspek yang menyebabkan lahirnya imperialisme.
1. Keinginan untuk
menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia.
2. Perasaan sebagai
bangsa yang istimewa di dunia (racial superiority).
3. Hasrat menyebarkan
agama atau ideologi.
4. Letak suatu negara
yang secara geografis dianggap menguntungkan.
5. Sebab-sebab ekonomi
seperti keinginan mendapatkan kekayaan, ingin ikut dalam perdagangan dunia,
ingin menguasai perdagangan, dan menjamin suburnya industry.
Imperialisme
kuno berlangsung sejak penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa Spanyol
dan Portugis pada abad XV-XVI. Mereka bertujuan mencari kekayaan berupa emas,
menyebarkan agama Nasrani, dan berjuang demi kejayaan negara atau raja. Oleh
karena itu, semboyan mereka adalah gold, gospel, dan glory. Semakin luas
wilayah yang dikuasai, semakin kuat dan termasyhurlah negara beserta rajanya.
Imperialisme modern berkembang sejak Revolusi Industri
pada abad XVIII. Inti dari imperialisme modern adalah kemajuan ekonomi dan
bertumpu pada industrialisasi. Pendorong munculnya imperialisme modern antara
lain adanya kepentingan untuk penanaman modal, pemasaran hasil industri,
memperoleh bahan baku, dan karena kelebihan penduduk Eropa. Pelopor
imperialisme modern adalah Inggris. Tokoh pertama yang memperkenalkan
imperialisme pada abad XIX adalah PM Disraeli dari Inggris.
Kolonialisme
adalah upaya penguasaan atas suatu daerah atau wilayah oleh suatu negara untuk
memperluas wilayah kekuasaannya. Kolonialisme juga merupakan sebuah sistem
ketika suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain, tetapi masih
tetap berhubungan dengan negeri asal. Tujuan kolonialisme adalah menguras
sumber-sumber kekayaan daerah koloni demi perkembangan industri dan memenuhi
kekayaan negara yang melaksanakan politik kolonial tersebut. Koloni adalah
pemukiman suatu negara di luar wilayah negaranya yang kemudian dinyatakan
sebagai bagian wilayahnya.
Daftar
Pustaka
Hayati, S dan Yani, A. 2007. Geografi Politik.
Bandung. PT. Refika Aditama.
___, 2011., Mendiskusikan Buku “Imperialisme Baru”
Karya David Harvey. http://www.berdikarionline.com/. Diakses pada tanggal 31
oktober 2014.
___, 2010., Akibat Imperialisme. http://okayana.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 31
oktober 2014.
___, 2010., imprealisme-moderen.
http://okayana.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 31
oktober 2014.
Fajar, R., Imperialisme. http://rizkifajar12.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 31
oktober 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar